ufufufuu kedengarannya lucu yaa
yaudah.. kita simak aja eiit!! sebelumnya add dulu FB saya ya Nisa Larraine Warrer
bkan siswa perempuannya untuk tidak memakai celana dalam.
Wah gak kebayang deh, udah rok sangat pendek, ditambah lagi gak memakai celana dalam. Hahaha….gemana kalau itu diterapkan di Indonesia?
Usut punya usut, dahulu seragam sekolah dijepang gak seperti sekarang ini sama seperti seragam sekolah yang sekarang ada di indonesia. Baju lengan pendek dengan rok pas lutut.
Lalu apa yang menyebabkan seragam sekolah siswa Jepang menjadi seperti sekarang ini? Zaman dahulu anak-anak putri Jepang mengenakan kimono ketika bersekolah yang tentu saja menyulitkan gerak gerik mereka ketika beraktifitas terutama berolahraga. Kemudian Ibu Elizabeth Lee teringat dengan model seragam yang dipakainya ketika belajar di Inggris, yaitu baju Sailor/Pelaut. Tahun 1918, Ibu Elizabeth meminta seorang penjahit di Oota Toyokichi untuk menjahitkan baju atasan seragam anak-anak putri. Tetapi Baju sailor itu ternyata robek ketika dipakai berolah raga, maka Ibu Elizabeth menyarankan agar dipasang resleting di bagian kiri/kanan baju dari arah ketiak.Tapi kelihatannya resleting ini tidak lazim dikenakan.
Kendala selanjutnya gerakan anak2 masih terhambat karena rok yang mereka pakai masih berbentuk lurus panjang. Ibu Elizabeth pun datang kembali ke penjahit dan menjelaskan agar dibuat rok yang memudahkan anak-anak bergerak. Penjahit mendapat ide membuat rok berlipit-lipit setelah melihat gorden yang tertiup angin tetapi setelah itu dan dapat kembali ke bentuk semula. Akhirnya dibuatlah rok lipit-lipit. Tapi lambat laun rok yang dipakai siswi-siswi Jepang semakin pendek.
-
Setelah gaya ini tidak lagi popular banyak sekolah berpindah ke pola Barat bergaya paroki. Seragam ini terdiri dari kemeja putih, dasi, blazer berlambang sekolah dan celana panjang yang serasi dengan blazer untuk anak laki-laki. Sementara anak perempuan menggunakan blus putih, dasi, blazer berlambang sekolah, dan kulot tartan atau rok berlipit.
Untuk musim panas, setiap sekolah memiliki seragam versi musim panas yang biasanya terdiri dari hanya kemeja putih dan celana panjang untuk anak laki-laki dan blus serta rok tartan dengan dasi untuk perempuan. Mereka juga memiliki setelan seragam olahraga- berbahan poliester yang digunakan sepanjang tahun serta t-shirt dan celana pendek untuk kegiatan olahraga di musim panas.
Namun demikian, ada saja tingkah para siswa yang selalu berusaha melawan peraturan dengan memakai seragam mereka secara tidak benar atau dengan menambahkan elemen dilarang seperti kaus kaki longgar dan lebar. Sementara itu anak perempuan memperpendek rok mereka, secara permanen atau pun dengan cara melipatnya, sedangkan anak laki-laki memakai celana panjang yang diturunkan hingga pinggul,dan membiarkan kancing kemeja terbuka.
Gakuran
Gakuran merupakan seragam siswa laki-laki berjenis jas dengan kancing berlambang sekolah. Gakuran digunakan bersama dengan celana dan sabuk hitam atau berwarna gelap. Sepatu yang digunakan berjenis pantofel. Sementara beberapa sekolah mewajibkan siswanya mengenakan pin pada kerah yang menunjukkan sekolah dan / atau peringkat kelas.
Kancing kedua seragam laki-laki sering diberikan kepada gadis idamannya. Pemberian kancing ini sebagai pernyataan cinta dan kacing ke-dua dianggap yang paling dekat dengan jantung yang melambangkan emosi dari tiga tahun kehadiran di sekolah. Praktek ini dipopulerkan oleh adegan dalam novel dengan Taijun Takeda.
Gakuran berasal dari seragam Angkatan Darat Perancis. Pakaian seperti ini juga dipakai oleh anak-anak sekolah di Korea Selatan dan Cina sebelum tahun 1949. .
Sailor
Seragam ini umumnya digunakan oleh siswa SMP di Jepang. Namun demikian ada juga sekolah menengah dan sekolah dasar yang menggunakan seragam jenis ini. Seragam sekolah ini berawal di tahun 1920 saat Heian Jogakuin dan 1921 diperkenalkan oleh kepala sekolah Fukuoka Jo Gakuin University, Elizabeth Lee. Ini adalah model yang meniru seragam yang digunakan oleh Angkatan Laut Kerajaan Inggris pada saat itu, dan Lee merupakan salah seorang pertukaran pertukaran pelajar di Inggris.
Seragam umumnya terdiri dari blus dengan kerah bergaya pelaut-gaya dan rok lipit. Di musim dingin: digunakan lengan panjang dan musim panas dengan lengan pendek. Sebuah pita dengan berbagai variasi tersemat pada blus di bagian dada. Warna yang umum adalah biru, putih, abu-abu, hijau dan hitam.
Sepatu, kaus kaki, dan aksesoris lainnya menjadi bagian dari seragam. Umumnya kaus kaki berwarna biru tua atau putih. Sepatu bergaya pantofel biasanya berwarna cokelat atau hitam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar